Osiloskop merupakan piranti yang digunakan untuk mengukur dan memvisualkan sinyal listrik. Dengan proyeksi dari sinyal listrik kita dapat mendapatkan banyak informasi seperti jenis gelombang, panjang gelombang, frekuensi, ataupun gangguan / noise pada sinyal listrik untuk kita amati.
Dalam penggunaanya, disetiap pengamatan sinyal listrik pada osiloskop, osiloskop hendaknya dilakukan kalibrasi. Kalibrasi osiloskop ini dilakukan untuk mengembalikan osiloskop pada kondisi awal, sehingga hasil pengamatan yang didapat lebih akurat. Kalibrasi dapat dilakukan secara manual maupun secara otomatis menggunakan self-calibration pada osiloskop, pada artikel kali ini akan dibahas mengenai kalibrasi osiloskop secara manual. Lalu bagaimana cara melakukan kalibrasi secara manual? Tata cara kalibrasi secara manual dapat disaksikan pada video berikut.
Oleh Dani Yudha Kusuma
Ketahanan api merupakan salah satu standar ketahanan uji untuk struktur bangunan. Pada Laboratorium Api di PUSLITBANG Kementrian PUPR, masih manggunakan tungku pengujian yang manual. Dari masalah tersebut, maka perlu dirancang sebuah sistem pengujian untuk menyempurnakan sistem pada tungku pengujian tersebut, yaitu dengan membuat sistem monitoring dan otomatisasi.
Sistem otomatis dilakukan pada pengaturan suhu/pengapian tungku dengan menggunakan motor servo. Sedangkan sistem monitoring/interface untuk menampilkan nilai suhu, rata-rata dan grafik secara realtime. Prototipe pengujian ini menggunakan Arduino Mega sebagai perangkat keras yang berfungsi mengolah data hasil pembacaan sensor dan juga memberi perintah ke motor servo. Dilakukan komunikasi serial antara Arduino IDE dan Microsoft Visual Studio, dimana Microsoft Visual Studio digunakan sebagai Interface untuk menampilkan semua data yang terbaca. Data yang ditampilkan diproses sesuai dengan Standar SNI 1741-2008. Data hasil pengujian dapat langsung disimpan dalam format .xls(Excel). Sistem ini dapat menampilkan data berupa nilai pembacaan termokopel tipe-K, grafik suhu terhadap waktu, suhu ruang dan realtime.
Oleh AGRITIAN SEVTY FIDDARIANI
Seiring berkembangnya teknologi untuk menunjang produktifitas perikanan, maka dalam pembudidayaan ikan, sektor lingkungan harus mendukung serta memadai. Beberapa aspek yang menjadi acuan adalah parameter suhu dan pH. Kedua unsur ini memperlihatkan kondisi serta kualitas air di kolam budidaya ikan. Ketika kualitas air kolam dalam keadaan baik, maka pertumbuhan ikan akan menjadi lebih baik pula karena berada di lingkungan yang memadai. Selain itu, ketika terdeteksi adanya nilai suhu dan pH yang tidak sesuai maka pembudidaya dapat secepatnya melakukan tindakan agar ikan dapat tetap hidup. Pengukuran nilai suhu dan pH pada air kolam ikan dapat dilakukan dengan cara menggunakan alat ukur manual. Akan tetapi, pada realita lapangan pembudidaya harus melakukan pengukuran dengan keakuratan yang kurang terjamin serta tidak dapat mengukur secara real-time. Selain itu, terdapat banyak inovasi teknologi yang mampu memudahkan kerja para pembudidaya ikan serta meminimalisir kesalahan pengukuran.
Oleh Nanda Alicia
Kemajuan teknologi internet sudah merambah ke segala bidang kehidupan manusia salah satunya pada bidang pertanian. Kebutuhan pangan yang semakin meningkat tiap tahunnya menuntut agar para petani meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil panen. Kunci dari kualitas dan kuantitas hasil panen yang baik salah satunya ialah menjaga agar kondisi lahan pertanian tetap stabil dan terjaga. Sistem monitoring smart farm hadir sebagai solusi untuk membantu para petani melakukan pemantauan lahan pertanian dari jarak jauh melalui internet.